PERCOBAAN 18 MEMBUAT RANGKAIAN TOMBOL INPUT MENGONTROL OUTPUT
LED BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
1.
TUJUAN :
AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT RANGKAIAN TOMBOL INPUT MENGONTROL OUTPUT LED BERBASIS ATMEGA 8535
2.
ALAT
DAN BAHAN :
A. ATMEGA 8535
B. LED
C. PROTEUS
A. ATMEGA 8535
B. LED
C. PROTEUS
3.
TEORI
:
A. JELASKAN TENTANG ATMEGA 8535
A. JELASKAN TENTANG ATMEGA 8535
Mikrokontroller
merupakan contoh suatu sistem komputer sederhana yang masuk dalam kategori
embedded komputer. Di dalam sebuah mikrokontroller terdapat komponen-komponen
seperti: processor, memory, clock, peripheral I/O, dll. Mikrokontroller
memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan
instruksi (program) yang dibuat oleh programmer. Mikrokontroller adalah piranti
elektronik yang dikemas dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) tunggal,
sebagai bagian utama danbeberapa peripheral lain yang harus ditambahkan,
seperti kristal dan kapasitor.
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.
AVR
dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega,
dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah
ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dipilih Atmega8535
karena populasi yang banyak, sehingga ketersediaan komponen dan referensi
penunjang lebih terjamin
Tabel Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR
Keterangan:
• Flash adalah suatu jenis
Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil perencanaan, yang harus
dijalankan oleh mikrokontroler
• RAM (Random Acces Memory)
merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan
pengolahan data ketika program sedang running
• EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data
secara permanen oleh program yang sedang running
• Port I/O adalah kaki untuk
jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi
program
• Timer adalah modul dalam
hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
• UART (Universal
Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara
serial asynchronous
• PWM (Pulse Width
Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa
• ADC (Analog to Digital
Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range
tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range
tertentu
• SPI (Serial Peripheral
Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial
synchronous
• ISP (In System
Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram
langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal
B. JELASKAN TENTANG LED
Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya – Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
Simbol dan Bentuk LED
(Light Emitting Diode)
Cara
Kerja LED (Light Emitting Diode)
Seperti
dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari
Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua
kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip
semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang
dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk
menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri
tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K),
Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material).
Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan
cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan
cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai
Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
4.
LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN
Memabuat Rangkaian
seperti pada Percobaan
Gambar 18.1
Gambar 18.2
Gambar 18.3
Pembuatan Script menggunakan Baskom AVR untuk
pemrograman rangkaian
menggunakan 3 switch
menggunakan 3 switch
Gambar 18.4
5.
Analisa
hasil Percobaan.
Berdasakan
rangkaian diatas dapat dilihat bahwa Atmega 8535 dapat di aplikasikan dengan
banyak variasi di lihat juga dari fungsi dari masing masing kaki pada Atmega
8535 yang menpunyai berbagai fungsi masing masing dapat dilihat juga pada
gambar percobaan 18 kita bisa membuat suatu rangkaian input rangkaian LED untuk
mengontrol Output LED berbasis Mikrokontroler Atmega 8535.
Dapat dilihat pada Switch pertama kita gunakan komponen Atmega 8535 sebagai Input pengontrol Output LED berbasis mikrikontroler lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 18.1 disana dapat dilihat bahwa Atmega 8535 dapat dijadikan sebagai pengontrol Output pada rangkaian Running LED disana kita masukkan script agar lampu LED berjalan dari lampu yang paling atas ke lampu paling bawab secara bergantian jika Switch 1 di buka tombol ON
Untuk Pada percobaan Gambar 18.2 kita tambahkan pengaplikasian Running LED dengancara menambah script oada Baskom AVR agar Switch 1 dengan Switch 2 berbeda saat tombol On dinyalakan ,dan kita uat lampu LED pada Switch 2 ini agar nyala lampu menyala secara bergantian dengan 4 lampu secara bergantian ketika tombol ON diaktifkan.
Pada percobaan 18.3 kami coba agar Atmega 8535 saat tombol ON dinyalakan lampu LED bisa berjalan bergantian menyala dan terbukti dengan percobaan diatas atmega 8535 dapat digunakan sebagai input pengontrol output mikrokontroler berbasis Atmega 8535.
Dapat dilihat pada Switch pertama kita gunakan komponen Atmega 8535 sebagai Input pengontrol Output LED berbasis mikrikontroler lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 18.1 disana dapat dilihat bahwa Atmega 8535 dapat dijadikan sebagai pengontrol Output pada rangkaian Running LED disana kita masukkan script agar lampu LED berjalan dari lampu yang paling atas ke lampu paling bawab secara bergantian jika Switch 1 di buka tombol ON
Untuk Pada percobaan Gambar 18.2 kita tambahkan pengaplikasian Running LED dengancara menambah script oada Baskom AVR agar Switch 1 dengan Switch 2 berbeda saat tombol On dinyalakan ,dan kita uat lampu LED pada Switch 2 ini agar nyala lampu menyala secara bergantian dengan 4 lampu secara bergantian ketika tombol ON diaktifkan.
Pada percobaan 18.3 kami coba agar Atmega 8535 saat tombol ON dinyalakan lampu LED bisa berjalan bergantian menyala dan terbukti dengan percobaan diatas atmega 8535 dapat digunakan sebagai input pengontrol output mikrokontroler berbasis Atmega 8535.
6.
Kesimpulan.
Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa suatu
rangkaian Atmega 8535 dan dapat di guakan sebagai input pengendali ouput
berbasis mikrokontroler berbasis Atmega 8535 dengan sesuai dengan berbagai
fungsi atmega itu sendiri yang dapat digunakan sesuai keinginan pengguna,
salah satunya berfungsi sebagai pembangkit clock aktif, dan dapat dilihat pada
rangkaian diatas ATMEGA 8535 yang dapat Dikombinasikan dengan aplikasi Baskom
AVR yang berbasis Microkontroler yang berfungsi sebagai komponen yang dapat
memindahkan nyala lampu secara bergantian bisa dari low ke high (0 ke 9) maupun
High ke Low (9 ke 0) melalui bahasa pemrograman yang di terapkan dalam
Rangkaian yang telah di buat di Proteus 8.6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar